CHAPTER FIVE
Obviously, if one takes everything literally, one risks total paralysis. Friendship is not the same for everybody. There are no rules of behavior. Strict. Betrayal is part of friendship, when the survival instinct doesn't give way to anything. Not even to heroism. Survival instinct is a large ocean, impenetrable, as deep as humankind. It could mean a new suit for someone, for someone else a pure white toga. And both, maybe, will see it as a moral dilemma. My God! So many little Robespierres ready with the guillotine "But you won't see any, believe you me, you won't see one". Then, it is a fact that so much need for cleanliness leads to believe that one is dirty. That everybody is dirty. - I talk about friendship, and he thinks I'm talking to a friend. I speak to a friend, and he thinks I'm speaking about friendship. The concept of a perfect tongue is idiocy, believe me. What we need is a language generic to the highest degree. A language unharmed by synonyms. A guttural-consonant language. Homophonic. Slave to glances and fingers. In short, a language for which the mouth wouldn't be of much use.
BAB KELIMA
Secara nyata, kalau seseorang menterjemahkan semuanya secara kata demi kata, orang itu meresikokan kelumpuhan yang menyeluruh. Persahabatan tidaklah sama untuk semua orang. Tidaklah ada peraturan untuk cara bertabiat. Tepat. Pengkhianatan adalah bagian dari persahabatan, waktu naluri rasa tidak dapat mencari jalan. Jugalah tidak untuk kepahlawanan. Naluri rasa adalah laut yang luas, tidaklah tertembus, sedalam kemanusiaan. Itu bisa berarti pakaian yang baru untuk seseorang, dan untuk orang lain toga yang sedemikian putih. Dan untuk mereka berdua, mungkin, akan mengartikannya sebagai persoallan sopan-santun. Masya Allah! Sedemikian banyaknya Robespierre-Robespierre yang kecil siap dengan alat pemenggal leher. "Tetapi kamu tidak akan menemukan sesuatupun, percayalah aku, kamu tidak akan menemukan seseorangpun". Lalu, tergelarlah bahwa kebutuhan untuk kebersihan menyebabkan kepercayaan bahwa orang itu kotor. Bahwa semua orang itu kotor. - Aku menceritakan mengenai persahabatan, dan dia pikir aku bercerita kepada sahabat. Aku berbicara dengan seorang teman, dan dia pikir aku menperbicarakan mengenai persahabatan. Konsep bahasa yang sempurna itu adalah kebodohan, percayalah aku. Yang kita butuhkan adalah bahasa yang umum untuk tingkat yang tertinggi. Bahasa yang tidak bernoda dengan persamaan kata. Satu bahasa dengan huruf mati yang dari perut. Satu suara. Diperbudakkan dengan cara melihat sepintas dan dengan jari-jemari. Sependeknya, suatu bahasa yang tidak menggunakan mulut.